Dalam istilah Tasyawuf ialah Al Bathinah, yg merupakan inderra ke-6, pemberian Allah kpd setiap manusia.
Allah menciptakan mata bathin manusia, bersih tanpa noda sedikitpun; hingga manusia itu sendiri yg menodai mata bathinnya dgn sifat-sifat buruk dan keduniawian.
Ketika manusia masih bayi, mata bathinnya masih bersih, sehingga dapat melihat hal-hal yg ghoib;
Akan tetapi seiring dgn pertumbuhan pd manusia, maka mata bathinpun mulai ternodai, oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian manusia itu sendiri, sampai akhirnya tidak dapat melihat hal-hal ghoib.
Tempat mata bathin manusia adalah Qalbu (Hati Nurani) yg selalu berubah setiap saat, sesuai dg perbuatannya.
Jika kesehari-harian manusia berbuat jahat maka akan lupa kpd Allah, & Qalbu tersebut menjadi kotor.
Tapi, jika sehari-harinya berbuat baik & sering berzikir dgn ikhlas, maka Qalbu tersebut akan bersih.
Dalam hadist Nabi, disebutkan:
“Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih, yg apabila manusia itu berbuat dosa, maka ternoda-lah kain putih tersebut dengan satu titik noda, dan kemudian jika sering berbuat dosa, maka sehelai kain putih itupun akan menjadi kotor/hitam.“
Jika hati nurani sudah kotor, maka terkuncilah Nuraninya, sehingga akan sulit menerima petunjuk dari Allah.
Membeningkan Mata Bathin:
-Ikhtiar & Selalu memohon langsung tanpa perantara kepada Allah, untuk hal-hal yg baik.
Istiqomah (memohon petunjuk dari Allah SWT, untuk hal-hal yang baik pula).
-Mengendalikan hati dari sifat Iri hati, benci dan sifat keduniawian.
-Menjauhkan daya khayal, karena mengganggu Keyakinan hati, kemudian berfikir tentang hal-hal ghoib yg kita ketahui, Sedangkan hal-hal ghoib tidak dapat dicerna oleh Fikiran.
-Selalu ikhlas mendirikan sholat wajib dan ikhlas untuk berdzikir.
―――――――
―――――――――――